Dewasa
Selagi ada usia, menjadi tua adalah kepastian, namun menjadi dewasa adalah pilihan. Seseorang dikatakan dewasa, jika telah lahir pada dirinya kesadaran untuk memberikan kepada tiap-tiap segala sesuatu haknya.
Ia mengenal Tuhannya karena ia faham bahwa Tuhannya berhak untuk dikenali. Iapun faham bahwa Tuhannya berhak untuk disembah, untuk ditaati, untuk diibadahi, diutamakan atas segala sesuatu, dijadikan tempat memohon dan berharap, yang dikhawatirkan benci dan amarahNya, dan yang diharapkan cinta kasih dan belas kasihanNya.
Ia dapat membedakan antara kebenaran dengan kebatilan, dan kemudian ia memahami bahwa dirinya berhak atas kebenaran itu. Ia memahami bahwa dirinya berhak pula atas iman yang kokoh, atas ibadah yang benar, dan atas akhlak yang baik. Ia faham bahwa dirinya bukan hanya miliknya sendiri. Dirinya adalah juga milik keluarganya, dirinya milik lingkungannya, dirinya milik masyarakatnya, dirinya milik bangsa dan negaranya, dan terutama dirinya adalah milik agamanya.
Ia tunaikan seluruh hak-hak tersebut, karena ia sadar benar bahwa dirinya telah terikat perjanjian dengan Tuhannya. Ia sadar benar bahwa jiwa dan raganya telah dibeli oleh Tuhannya dengan harga yang teramat tinggi. Sungguh-sungguh ia khawatir kalau sampai menukar perjanjian tersebut dengan harga yang rendah…
Ah, ternyata saya masih belum begitu dewasa…
Allhummaghfirlii …
Allahummarhamnii …
---before midnight
dalam proses pendewasaan
0 Comments:
Post a Comment
<< Home